Sabtu, 01 Desember 2012
Senin, 07 Mei 2012
Protocol IP Multicast
Nama
Anggota Kelompok :
Giyanti
Eka Pratiwi
Pangestu
Kurniawan
Selly
Anggraini
Tio
Adistyawan
|
Protokol IP
Multicast
|
Nama
Pembimbing : Pak Dodi Permana
Bu Candra
|
|
No
exp :
|
|||
Mata
Pelajaran : Instalasi LAN
|
|||
Hari/Tanggal :
Senin/7
Mei 2012
|
|||
Kelas : XI TKJ A
|
#Protocol
IP Multicast :
·
IGMP
Internet
Group Management Protocol (disingkat menjadi IGMP) adalah salah satu protokol
jaringan dalam kumpulan protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP) yang bekerja pada lapisan jaringan yang digunakan untuk menginformasikan
router-router IP tentang keberadaan group-group jaringan multicast. Sekali
sebuah router mengetahui bahwa terdapat beberapa host dalam jaringan yang
terhubung secara lokal yang tergabung ke dalam group multicast tertentu, router
akan menyebarkan informasi ini dengan menggunakan protokol IGMP kepada router
lainnya dalam sebuah internetwork sehingga pesan-pesan multicast dapat
diteruskan kepada router yang sesuai. IGMP kemudian digunakan untuk memelihara
keanggotaan group multicast di dalam subnet lokal untuk sebuah alamat IP
multicast.
·
Protocol-Independent
Multicast (PIM)
Protokol-Independen
Multicast (PIM) adalah keluarga protokol routing multicast untuk Internet
Protocol (IP) jaringan yang menyediakan distribusi satu-ke-banyak dan one-to-many
data melalui LAN, WAN atau Internet. Hal ini disebut protokol-independen karena
PIM tidak termasuk topologi sendiri mekanisme penemuan, melainkan menggunakan
informasi routing yang disediakan oleh protokol routing tradisional lainnya
seperti Protokol Routing Informasi, Open Shortest Path First, Protokol Border
Gateway Protocol dan Sumber Penemuan Multicast.
· -
The
Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
Yang
didefinisikan dalam RFC 1075, digunakan untuk berbagi informasi antara router
untuk memfasilitasi pengangkutan paket IP Multicast di antara jaringan. Ini
membentuk dasar dari Multicast Internet Backbone (MBONE).
·
Multicast
Open Shortest Path First (MOSPF)
Perluasan
ke Open Shortest Path First (OSPF) Pertama untuk mendukung routing multicast,
yang memungkinkan router untuk berbagi informasi tentang keanggotaan kelompok.
·
Multiprotocol
Extensions for BGP (MBGP)
Merupakan
perluasan pada Border Gateway Protocol yang memungkinkan berbagai jenis alamat
(dikenal sebagai keluarga alamat) untuk didistribusikan secara paralel.
Sedangkan standar BGP hanya mendukung alamat IPv4 unicast, Multiprotocol BGP
mendukung alamat IPv4 dan IPv6 dan mendukung varian unicast dan multicast
masing-masing. Multiprotocol BGP memungkinkan informasi tentang topologi dari
IP Multicast router berkemampuan untuk dipertukarkan secara terpisah dari
topologi IPv4 normal router unicast. Dengan demikian, memungkinkan topologi
routing yang multicast yang berbeda dari topologi routing yang unicast.
Meskipun MBGP memungkinkan pertukaran antar-domain informasi routing multicast,
protokol lain seperti keluarga Multicast Protocol Independen diperlukan untuk
membangun pohon dan lalu lintas multicast ke depan.
·
Multicast
Source Discovery Protocol (MSDP)
Protokol
Independen Multicast (PIM) keluarga multicast routing protokol yang
didefinisikan oleh RFC 3618 Eksperimental. MSDP interkoneksi beberapa IPv4 PIM
Sparse-Mode (PIM-SM) domain yang memungkinkan PIM-SM untuk memiliki Point
Rendezvous (RP) redundansi dan antar-domain multicasting.
·
Multicast
Listener Discovery (MLD)
Komponen
dari Internet Protocol Version 6 (IPv6) suite. MLD digunakan oleh router IPv6
untuk menemukan pendengar multicast pada link langsung terpasang, seperti IGMP
digunakan dalam IPv4. Protokol tertanam di ICMPv6 daripada menggunakan protokol
terpisah. MLDv1 mirip dengan IGMPv2 dan MLDv2 mirip dengan IGMPv3. Protokol ini
dijelaskan dalam RFC 3810 yang telah diperbaharui oleh RFC 4604.
·
Multiple
Registration Protocol (MRP)
Menggantikan
Generic Attribute Registration Protocol (GARP) , merupakan framework
pendaftaran generik didefinisikan oleh perubahan 802.1ak IEEE untuk standar
IEEE 802.1Q. MRP memungkinkan bridge, switch atau perangkat sejenis lainnya
untuk dapat mendaftar dan de-register nilai atribut, seperti VLAN
pengidentifikasi dan keanggotaan grup multicast melalui LAN besar. MRP
beroperasi pada Data Link Layer.
·
Multicast
DNS (mDNS)
Cara
menggunakan antarmuka pemrograman akrab DNS, format paket dan operasi, dalam
jaringan kecil di mana tidak ada server DNS konvensional telah diinstal.
Protokol mDNS digunakan oleh Apple's Bonjour and Linux Avahi service discovery
systems.
Codec
Nama
Anggota Kelompok :
Giyanti
Eka Pratiwi
Pangestu
Kurniawan
Selly
Anggraini
Tio
Adistyawan
|
Codec
|
Nama
Pembimbing : Pak Dodi Permana
Bu Candra
|
|
No
exp :
|
|||
Mata
Pelajaran : Instalasi LAN
|
|||
Hari/Tanggal :
Senin/7 Mei 2012
|
|||
Kelas : XI TKJ A
|
Codec merupakan kependekan dari compression/decompression. Dalam konteks streaming, codec adalah suatu metode atau algoritma yang ada pada sebuah streaming player. Fungsinya adalah untuk melakukan proses pengompresan dan pengdekompresan file media streaming.
Jika
dianalogikan, file media(audio atau video) bagaikan sepotong roti.
Volume sepotong roti tersebut tentunya banyak memakan tempat karena
sifat dari roti tidaklah padat. Codec berfungsi mengompres atau meremas file media agar ukurannya dapat diperkecil. Kemudian, file tersebut distreaming dan dibroadcast melalui internet.
Setelah sampai ke komputer client,
file selanjutnya didekompres menjadi ukuran asal agar dapat didengarkan
atau ditonton. Proses ini membuat kita dapat menikmati media streaming
lebih cepat.
Codec mampu mengubah sinyal atau stream ke dalam bentuk yang ter-encode (sering digunakan pada transmisi, storage, enkripsi), lalu diterima atau bisa pula men-decode bentuk tadi supaya dapat dilihat atau dimanipulasi ke bentukainnya. Codec sering dipakai dalam video conference dan teknologi streaming.
Essence
adalah bentuk asli data dalam bentuk audio dan video. Selanjutnya,
essence bisa ditambahkan dengan metadata, misalnya tag informasi seperti
foto dari kamera digital dan wrapper (pembungkus) untuk meningkatkan
kemampuan saat proses stream.
Pada
umumnya, codec adalah lossy (merusak) sehingga hasilnya berupa file
yang lebih kecil dari hasilnya. Misalnya, file bmp diubah ke jpg. Namun,
ada juga lossless codecs, tetapi peningkatan kualitas tentunya lebih dapat dikesampingkan jika dibanding dengan peningkatan ukuran data.
Sebagian
besar masyarakat lebih suka menyimpan VCD dua keping dalam bentuk avi
terkompresi (totalnya adalah 550 MB) daripada meng-copy langsung
(totalnya adalah 1200 MB). Hasil gambarnya pun jadi sedikit burem atau
tidak jelas. Hal yang penting diingat adalah kulaitas akan semakin
menurun jika sebuah file yang sudah di-encode akan di-encode lagi.
Sebagian besar aliran (stream)
data multimedia terdiri atas data video dan audio atau sering juga
dilengkapi stream untuk synchronization (untuki data audio dan video).
Semua stream tersebut dapat dihandle oleh program, dan hardware yang berbeda.
Ada 3 jenis utama codec dengan fungsi masing-masing. Ketiga codec tersebut adalah Audio codec, Video codec dan Data Codec.
1. Audio codec
Sebuah
Audio codec digunakan untuk compress atau decompress file audio digital
yang berfungsi sebagai media untuk dimainkan pada pemutar musik seperti
windows media player, real player, dsb. Kebutuhan codec ini akan timbul
saat player kita tidak dapat memainkan sebuah file audio yang
memerlukan codec tertentu untuk memainkannya. Windows Media Player 11
mampu memainkan hampir seluruh type file audio dan juga telah mendukung
jenis audio codec yang lain. Beberapa jenis audio codec antara lain
adalah Apple Lossless, MPEG-4 ALS, Direct Stream Transfer DST, FLAC, LA
Lossless Audio, Monkey’s Audio APE, RealAudio Lossless, Windows Media
Audio 9 Lossless, dsb.
2. Video Codec
Video
codecs memiliki fungsi yang sama dengan audio codec, perbedaannya hanya
codec ini berfungsi untuk file video. Karena perkembangan teknologi,
kini data dapat disimpan dalam format digital, dibandingkan dengan
teknologi terdahulu saat data hanya dapat disimpan pada pita, sebagai
signal analog. Dengan adanya video codec sekarang kita dapat menonton
file video dalam berbagai format berbeda.
3. Data Codec
Data
codec digunakan untuk meng-compression/decompression data. Quick time
player secara otomatis akan melakukan compresses/decompresses terhadap
track audio dan video dengan bantuan video dan audio codec namun tidak
mampu untuk compress decompress data. Oleh karena itu, fungsi utama dari
data code adalah untuk compress / decompress data, berbagai bentuk blok
dan model 3D.
Jadi
dalam pengertian sederhana codec adalah sesuatu yang membantu media
player untuk melakukan encode dan decode signal digital atau data
stream.
VoIP
Nama
Anggota Kelompok :
Giyanti
Eka Pratiwi
Pangestu
Kurniawan
Selly
Anggraini
Tio
Adistyawan
|
VoIP
|
Nama
Pembimbing : Pak Dodi Permana
Bu Candra
|
|
No
exp :
|
|||
Mata
Pelajaran : Instalasi LAN
|
|||
Hari/Tanggal :
Senin/7 Mei 2012
|
|||
Kelas : XI TKJ A
|
Pengertian VoIP
Voice over Internet Protocol(juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone)
adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui
media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan
melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat
sirkuit analog telepon biasa.
Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).
Protokol VoIP
Voice
over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan menggunakan
hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh protokol jaringan
yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP meliputi:
-
H.323
-
Media Gateway Control Protocol (MGCP)
-
Session Initiation Protocol (SIP)
-
Real-time Transport Protocol (RTP)
-
Session Description Protocol (SDP)
-
Inter-Asterisk eXchange (IAX)
Protokol
H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya ditemukan
secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan Jaringan Area
Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru, protokol yang lebih
kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323 penyebaran semakin terbatas untuk
membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara khusus, Session
Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi pasar luas VoIP.
Sebuah
implementasi milik penting adalah protokol Skype, yang sebagian
didasarkan pada prinsip-prinsip peer-to-peer (P2P) jaringan.
Perbandingan Dengan Jaringan Suara Konvensional
Perbandingan Dengan Jaringan Suara Konvensional
Pada
jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung
dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika
milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat)
terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun
secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat
telepon tersebut mau menghubungi rekan yang lain maka tuts pesawat
telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi yang dituju melalui
nada-nada DTMF, kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan
kedua titik tersebut.
Bentuk
paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung
dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP
adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang
dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat
lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi
VoIP satu sama lain.
Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar.
Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk
suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar
kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua
pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan
lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh
(SLJJ) atau internasional (SLI).
Pada
perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk
peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling
berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa
terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway
untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog
telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di
kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja.
Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa
dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut
komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan
komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara
(VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media
komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.
Khusus
untuk VoIP bentuk primitif dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan
memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka
sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP . Perkembangan berikutnya adalah
pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP
gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk
menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan
lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua
lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu dipedulin bentuk
jaringan selama memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling
berhubungan. Yang paling komplek adalah bentuk jaringan yang menggunakan
semua kemungkinan yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang
tersedia. Dibutuhkan sedikit tambahan keahlian untuk bentuk jaringan
yang komplek seperti itu.
Pada
awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan
sendiri (Interm, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih
komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP
digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah
gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi
telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut.
Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala
perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan (hirarky) dari
jaringan Voip.
Keuntungan VoIP
-
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
-
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
-
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
-
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa
-
Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat .
-
Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset
Kelemahan dari VoIP
-
Kualitas suara tidak sejernih jaringan PSTN. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih – bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
-
Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
-
Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
-
Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
-
Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
-
Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
-
Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.
-
Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
-
Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran
Komunitas VoIP
Komunitas
pengguna / pengembang VoIP di masyarakat, berkembang di tahun 2000.
Komunitas awal pengguna / pengembang VoIP adalah “VoIP Merdeka”.”VoIP
Merdeka” (VM) dicetuskan oleh Onno W. Purbo. Teknologi yang digunakan
oleh “VoIP Merdeka” (VM) adalah H.323 yang merupakan teknologi awal
VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet
Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asossiasi Penyelenggara
Jaringan Internet (APJII). Kode area “VoIP Merdeka” pada saat itu secara
aklamasi di tentukan menjadi 6288, tentunya tanpa memperoleh restu dari
pemerintah.
Pada
tahun 2005, Anton Raharja dkk dari ICT Center Jakarta mulai
mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Initiation
Protocol (SIP). Teknologi SIP merupakan teknologi pengganti H.323 yang
sulit menembus proxy server. Pada tahun 2006, infrastruktur VoIP SIP di
kenal sebagai VoIP Rakyat .
Kualitas suara
Kualitas
suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu
kapasitas bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi
di dalam jaringan. Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya
jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk
mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter yang
menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur
pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah
parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk
mengirimkan paket dari pengirim ke penerima.
IP Multicast
Nama
Anggota Kelompok :
Giyanti
Eka Pratiwi
Pangestu
Kurniawan
Selly
Anggraini
Tio
Adistyawan
|
IP Multicast
|
Nama
Pembimbing : Pak Dodi Permana
Bu Candra
|
|
No
exp :
|
|||
Mata
Pelajaran : Instalasi LAN
|
|||
Hari/Tanggal :
Senin/7 Mei 2012
|
|||
Kelas : XI TKJ A
|
-
Pengertian IP Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamatmulticast akan diteruskan oleh router ke sub jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi “listening” terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicasttersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prinsip yang digunakan pada transfer data biasa di internet ialah Unicasting. Artinya, untuk setiap
client, dikirmkan satu paket data khusus. Jika server hendak menangani
sepuluh client , maka server akan sepuluh kali mengirimkan paket data
tersebut. Untuk aplikasi siaran di internet, pendekatan ini menjadi
mubazir, karena server mengirimkan data yang sama berkali kali ke sekian
banyak client.
Pendekatan berikutnya ialah broadcasting. Yang dimaksud dengan broadcasting ialah mengirimkan paket ke alamat broadcast dari suatu network. Akibat dari proses ini, satu paket yang dikirim oleh Multicast Server akan didengar oleh semua komputerpada
network tujuan. Komputer yang membutuhkan paket tersebut akan
mengambilnya, dan komputer yang tidak membutuhkan paket tersebut akan
membuangnya setelah memrosesnya terlebih dahulu. Pendekatan ini sedikit
lebih efisien dibandingkan dengan unicasting ,
jika ditinjau dari jumlah data yang dikirim. Namun inefisiensi terjadi
dalam hal lain , server pengirim paket tidak peduli ada tidaknya client
yang menginginkan paket data multimedia ini di network yang
bersangkutan. Hal ini juga merupakan beban bagi jaringan.
Untuk mengatasi hal ini, digunakan prinsip IP multicasting. IP
multicasting mengabungkan keuntungan dari dua konsep diatas. Paket data
dikirimkan kepada sekelompok client yang memang membutuhkannya . Dengan
cara ini ,data multimedia dikirimkan secara efisien melalui jaringan
internet. Semakin banyaknya client tidak akan membebani server, karena
server hanya mengirimkan satu paket untuk semua client. Dan client yang
tidak membutuhkan paket multicast, tidak akan menerima paket ini ,
sehingga client tak perlu memproses paket yang tak dibutuhkannya.
-
Cara Kerja IP Multicast
IP
multicast bekerja dengan cara yang sama seperti televisi dan radio.
Jika kita ingin mendengar siaran dari stasiun televisi tertentu, kita
memilih frekwensi tertentu tempat siaran televisi tersebut memancar .
Hal yang sama terjadi pada multicasting ,
hanya saja kali ini komputer dibuat hanya mendengar pakat data dengan
IP address tertentu yang khusus digunakan untuk keperluan multicasting.
Untuk dapat mendengar paket multicast dari server tertentu, komputer
penerima memerintahkan card ethernet agar \”mendengarkan\” paket dengan IP address tertentu , tempat server memancarkan datanya.
Pihak
pemancar yang harus mengumumkan terlebih dahulu ada tidaknya siaran ini
agar client mengetahui ada tidaknya suatu siaran yg dipancarkan dengan
IP address tertentu. Server multicast biasanya mengumumkan jadwal
siarannya menggunakan protokol yang dinamakan SDP ( Session Description
Protocol). Dengan menggunakan protokol ini , diumumkanlah informasi
penting diantaranya :
-
Nama dan deskripsi acara,
-
Jadwal acara ini
-
Tipe media yang digunakan ( Video, Audio, Teks )
-
IP address dan nomor port yang digunakan.
Informasi
ini kemudian di pancarkan menggunakan IP address tertentu (dedicated)
yang memang disediakan untuk keperluan ini. Client multicast tinggal
mendengarkan informasi ini saja.
Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak dipancarkan, komputer client kemudian mendaftar ke
router multicast yang bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini,
multicast router mengetahui ada client di networknya yang berminat
mendengarkan siaran tertentu. Proses pendaftaran ini dilakukan melalui
protokol yang dinamakan IGMP (Internet Group Management Protocol )
-
Isu-Isu Keamanan
Dalam
merancang sistem komunikasi multicast, keamanan dan efesiensi multicast
menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan. Masalah
perancangan kemananan komunikasi multicast juga melibatkan perhatian
pada komunikasi point-to-point. Isu yang paling berkembang dalam komunikasi multicast adalah otentikasi pesan (authenticity) dan sifat kerahasiaan (secrecy).
Sifat kerahasiaan berarti bahwa hanya anggota grup multicast yang dapat
mendeskripsikan data yang ditransmisikan. Ada dua tipe dari sifat
kerahasiaan ini, yaitu ephemeral secrecy dan long term secrecy.Ephemeral
secrecy berarti mengamankan bukan anggota grup untuk kemudahan
mengakses data yang ditransmisikan. Long term secrecy melakukan proteksi
keandalan data untuk waktu yang panjang.
Otentikasi menunjukkan adanya keterjaminan data yang diterima adalah data yang asli tidak mengalami modifikasi. Group authenticity berarti setiap anggota grup dapat mengenali apakah sebuah pesan dikirim oleh seorang anggota grup. Source authenticity menunjukkan
adanya kemungkinan untuk mengidentifikasi pengirim dalam grup.
Otentikasi ini penting untuk memverifikasi data multicast yang diterima,
bahwa data yang diterima dijamin tidak mengalami perubahan dan sesuai
dengan sumber (source) aslinya.
Untuk menjamin masalah otentifikasi sumber dilakukan dengan mekanisme
Message Authentication Code (MAC), di mana setiap anggota mempunyai set
kunci yang berbeda.
Anonymity mencakup
penjagaan kerahasiaan identitas anggota grup dari anggota grup yang
lain, atau bahkan dari luar grup,selain itu menyembunyikan identitas
pengirim untuk data-data yang sifatnya rahasia. Pengamanan pada kontrol
akses(access control) adalah
metoda pengamanan di mana hanya anggota-anggota yang berhak saja dari
suatu grup multicast yang mempunyai akses ke komunikasi grup multicast.
Masalah penanganan akses kontrol akan menjadi kompleks jika anggota
dapat bergabung atau meninggalkan grup pada setiap waktu. Maintaining availabilityatau service availability penting
dalam memberikan proteksi terhadap layanan pembatalan dan
serangan-serangan yang tidak dikehendaki baik koalisi dari dalam maupun
dari luar.
Di dalam sebuah skenario yang sederhana terdapat sebuah group owner yang
dapat dipercaya untuk memanajemen keamanan grup. Peraturan-peraturan
umum yang digunakan antara lain adalah penanganan kontrol akses,
pencatatan lalulintas dan penggunaannya, dan penanganan kunci. Sebuah
pendekatan untuk pendistribusian masalah kepercayaan di dalam pusat
sekuriti multicast adalah dengan menggunakan teknik threshold cryptography dan proactive security dengan menempatkan sebuah center tunggal dengan pelayananan yang terdistribusi.
-
MBONE
Multicast
adalah metoda komunikasi pada LAN yang menghubungkan satu pengirim data
dengan sekelompok penerima data. Multicast memungkinkan hanya satu
paket data yang dikirimkan kepada satu kelompok penerima, tanpa
bergantung pada banyaknya penerima data tersebut. Pengguna jaringan
multicast di Internet bergabung dalam suatu jaringan raksasa bernama
Mbone (Multicast Backbone)
Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip multicasting di Internet disebut sebagai Multicast backbone , disingkat Mbone. Mbone ini merupakan jaringan virtual di internet yang terdiri dari beberapa \”multicast island\” (network
berukuran kecil dan sedang yang menjalankan protokol IP multicasting).
Jika hubungan antara network ini melaui jaringan yang non multicast, paket multicast yang dikirim ke network tujuan dengan dibungkus dalam bentuk paket Unicast. Hal ini disebut sebagai tunnelling.
- Protokol IP Multicast
Jika
antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol routing multicast,
tunneling tak perlu dilakukan. Beberapa protokol routing yang umum
dipakai untuk multicasting ialah : DVMRP (Distance Vector Multicast
Routing Protocol), PIM (Protocol Independent multicast) dan MOSPF
(Multicast OSPF) .
-
Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
DVMRP
adalah multicast routing protocol yang menyediakan mekanisme yang
efisien untuk koneksi data yang dikirimkan ke group dalam suatu jaringan
internet.Protokol ini secara periodik mengirimkan dua informasi ke router tetangga :
-
Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya.
-
Tujuan hop berikutnya yang akan ditempuh.
Distance
vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke router yang
terdekat. Ketika router mengalami putus koneksi (down) , router distance
vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut masih ada
pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu. Jika waktu yang
diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel
routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router itu akan
dihapus pada tabel routing router tersebut. Router yang terdekat akan
mengirimkan informasi perubahan dari jalur melalui broadcast.Waktu yang diperlukan untuk semua router didalam mengubah tabel routing dinamakan konvergen. Konvergen didalam distance vector meliputi :
-
Setiap router menerima informasi routing yang baru.
-
Setiap router mengupdate table routing.
-
Setiap router mengupdate metric tabel routing dengan informasinya sendiri (menambah hop).
-
Setiap router membroadcast semua informasi ke router yang terdekat.
Proses
konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang lama , hal ini
dikarenakan setiap router mengupdate table routing mereka sendiri. Hal
inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari ini akan
mengakibatkan tidak terdistribusinya table routing ke router
terdekatnya.
Protokol
distance vector merupakan protokol algoritma routing yang memilih jalur
berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop merupakan jumlah router
yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke alamat tujuan.Protokol
distance vector mengirimkan paket informasi table routing mereka ke
router yang terdekat.
-
OSPF
OSPF
yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini merupakan protocol
link-state. Di dalam OSPF terdapat metode penggabungan datebase link
melalui penggunaan perbedaan subnet mask , penggabungan beberapa
rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam database. Seperti
misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute
akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0. Di dalam
konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area (seperti
Autonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada
protokol. Router yang semua interfacenya terhubung ke dalam satu area
dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan backbone
dinamakan router backbone. Roouter yang terhubung dengan area yang berbeda disebut router batas area (area border router).
-
Algoritma Multicast Routing
Beberapa
algoritma telah diusulkan untuk membangun jaringan multicast di mana
paket-paket multicast dapat dikirimkan ke titik tujuan. Algoritma ini
dapat digunakan dalam penerapan protokol multicast routing.
-
Flooding
Algoritma
flooding yang telah telah digunakan pada protokol seperti OSPF adalah
teknik yang paling sederhana untuk mengirimkan data multicast ke router
pada sebuah jaringan. Pada algoritma ini, ketika router menerima paket
multicast maka router pertama-tama akan mengecek apakah paket tersebut
pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk pertama kalinya sampai
ke router. Jika
pertama kali, maka router akan meneruskan paket tersebut ke semua
interface, kecuali ke interface asal dari paket tersebut. Dengan cara
ini maka diyakini semua router akan menerima sedikitnya satu paket.
-
Spanning Trees
Pada algoritma ini, hanya ada satu active path di antara dua router. Ketika
router menerima suatu paket multicast, router akan meneruskan paket ke
semua jaringan yang merupakan bagian dari spanning tree. Informasi yang
harus dijaga oleh router adalah variabel booleanyang menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari spanning tree atau bukan.
-
Reverse Path Broadcasting (RPB)
Algoritma
RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast Backbone). Algoritma ini
merupakan modifikasi dari algoritma spanning trees. Pada algoritma ini,
ketika router menerima suatu paket multicast pada link \”L\” dan dari
sumber \”S\”, router akan memeriksa dan melihat apakah link “L”
merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya, paket akan diteruskan pada
semua link kecuali L.
-
Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB)
Algoritma
TRPB hadir untuk mengatasi kekurangan pada algoritma RPB. Dengan
menggunakan protokol IGMP protokol, maka sebuah router dapat menentukan
apakah anggota dari kelompok multicast ada pada subnetwork atau tidak
ada. Jika subnetwork tidak mempunyai router yang berhubungan dengannya,
router akan memotong spanning tree.
-
Steiner Trees (ST)
Pada
algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara titik sumber degan
masing-masing titik tujuan digunakan untuk mengirimkan paket multicast.
Tetapi algoritma tersebut tidak meminimalkan penggunaan sumber daya
jaringan.
Pada gambar terlihat hanya menggunakan sedikit link. Tipe inilah yang disebut dengan Steiner Trees.
Langganan:
Postingan (Atom)